Kisah keajaiban sholat Dhuha dan Tahajud serta sedekah ke Mesjid.
Sebagai seorang single parent menghidupi 3 orang anak dizaman sekarang sangatlah berat, 4 tahun yang lalu anak2ku butuh biaya buat masuk sekolah, gaji yang hanya cukup untuk 1 minggu hidup membuatku harus putar otak untuk memasukan sekolah 3 anakku yang SMA, SMP dan SD, rasanya Dhuha dan Tahajudku tak mampu tuk membantu akan usaha yang aku lakukan hingga aku bepikir suuzon pada ALLAH yang memberiku semua kehidupan ini, pinjam sana sini tiada hasil, hutang yang kemaren2 harus dilunasi, biaya anak2 yang wajib disediakan membuatku lemah dan lelah dalam berfikir. Ditengah ketidakberdayaan ini kulakukan hal yang biasa sholat Dhuha sambil menangis meratapi betapa tiada berdayanya diri ini tuk mencukupi kebutuhan hidup, aku meratap dan menangis dihadapan-NYA memohon betapa nistanya diri ini yang selalu meminta tiada henti, namun pada siapa lagi aku harus meminta bila bukan pada-MU Yaa Rabb, aku tak mampu tanpa-Mu, aku rapuh tanpa bimbingan-Mu, bantu aku Ya Rab. Dengan doa Dhuha ini tuk mencukupi amanah yang KAU titipkan padaku. Setelah puas mengadu dalam Dhuhaku kemudian aku tetapkan hati dengan mengambil tabungan yang masih tersisa satu2nya harta yang ada, dengan uang 500 ribu itu aku mantapkan hati bersama anaku yang paling kecil tuk memasukan uang itu ke kotak amal masjid sambil memohon, Yaa ALLAH inilah yang aku punya, bila Engkau Ridha izinkanlah ini sebagai amalku buat anak2ku sebagai jembatan berkah mereka, Aku ikhlaskan ini demi masa depan mereka.
Selang satu minggu dari kejadian itu aku ditelpon oleh adik almarhum yang selama ini tidak pernah ada kabar, mengatakan berapa biaya tuk anak2 sekolah mba??? saat itu aku menangis haru, SubhanAllah KAU kabulkan doa dalam Dhuhaku Yaa Rabb Alhamdulillah tiada putus rasa syukur ini, selang satu jam kemudian aku dapat transferan dari beberapa saudara yang entah dari mana mereka, aku pun tak tahu, banyak berdatangan rejeki itu mengalir seperti doanya sholat dhuha, yang jauh jadi dekat, yang dari atas diturunkan yang dari bawah dinaikan, Alhamdulillah sampai sekarang tidak pernah lepas dari sholat dhuha, rasanya memang sepele buat yang tidak tahu manfaatnya namun faedahnya luar biasa. Allahu Akbar. Sekian cerita saya untuk kisah doa yang dikabulkan Allah Swt..
Sebagai seorang single parent menghidupi 3 orang anak dizaman sekarang sangatlah berat, 4 tahun yang lalu anak2ku butuh biaya buat masuk sekolah, gaji yang hanya cukup untuk 1 minggu hidup membuatku harus putar otak untuk memasukan sekolah 3 anakku yang SMA, SMP dan SD, rasanya Dhuha dan Tahajudku tak mampu tuk membantu akan usaha yang aku lakukan hingga aku bepikir suuzon pada ALLAH yang memberiku semua kehidupan ini, pinjam sana sini tiada hasil, hutang yang kemaren2 harus dilunasi, biaya anak2 yang wajib disediakan membuatku lemah dan lelah dalam berfikir. Ditengah ketidakberdayaan ini kulakukan hal yang biasa sholat Dhuha sambil menangis meratapi betapa tiada berdayanya diri ini tuk mencukupi kebutuhan hidup, aku meratap dan menangis dihadapan-NYA memohon betapa nistanya diri ini yang selalu meminta tiada henti, namun pada siapa lagi aku harus meminta bila bukan pada-MU Yaa Rabb, aku tak mampu tanpa-Mu, aku rapuh tanpa bimbingan-Mu, bantu aku Ya Rab. Dengan doa Dhuha ini tuk mencukupi amanah yang KAU titipkan padaku. Setelah puas mengadu dalam Dhuhaku kemudian aku tetapkan hati dengan mengambil tabungan yang masih tersisa satu2nya harta yang ada, dengan uang 500 ribu itu aku mantapkan hati bersama anaku yang paling kecil tuk memasukan uang itu ke kotak amal masjid sambil memohon, Yaa ALLAH inilah yang aku punya, bila Engkau Ridha izinkanlah ini sebagai amalku buat anak2ku sebagai jembatan berkah mereka, Aku ikhlaskan ini demi masa depan mereka.
Selang satu minggu dari kejadian itu aku ditelpon oleh adik almarhum yang selama ini tidak pernah ada kabar, mengatakan berapa biaya tuk anak2 sekolah mba??? saat itu aku menangis haru, SubhanAllah KAU kabulkan doa dalam Dhuhaku Yaa Rabb Alhamdulillah tiada putus rasa syukur ini, selang satu jam kemudian aku dapat transferan dari beberapa saudara yang entah dari mana mereka, aku pun tak tahu, banyak berdatangan rejeki itu mengalir seperti doanya sholat dhuha, yang jauh jadi dekat, yang dari atas diturunkan yang dari bawah dinaikan, Alhamdulillah sampai sekarang tidak pernah lepas dari sholat dhuha, rasanya memang sepele buat yang tidak tahu manfaatnya namun faedahnya luar biasa. Allahu Akbar. Sekian cerita saya untuk kisah doa yang dikabulkan Allah Swt..
Meminta jodoh kepada Allah mirip Shahrukh Khan.
Ya karena saya ngefans sama Shahrukh Khan jadi minta sama Allah yang tinggi putih sholeh baik dsb. Seng ndakik ndakik (level tinggi) padahal aku aja supporter bola yang dekil tomboy item mambu sisan wkwkkwkwk semacam " Pungguk merindukan bulan ". ๐ญ
saya menjemput jodoh juga engga pergi ke India untuk cari yang mirip Shahrukh Khan, nongkrongin pesantren untuk cari yang Sholeh ๐ apalagi mantengin para lelaki yang jamaah subuh yang ada kebanyakan bapak bapak ๐.
Saya menjemput jodoh dengan cara ngopeni Mbah Kakung Mbah Putri antar periksa rutin di RS nuruti apa yang diinginkan si mbah, manut dengan Bapake lan Simboke pokoke "Inggih Sendiko Dhawuh" kepada apa yang mereka perintahkan, manut tanpa penolakan. karena saya yakin doa si mbah, bapak dan ibu langsung tembus ke langit, wuuuuuuuzzzz...
suatu hari ada orang yang pesan dagangan saya (waktu itu saya jualan yoghurt) dia borong banyak (yg ternyata itu adalah modus ๐), terus dia ajak ketemuan, ngobrol dan eng ing eng... Dia malah Tausyiah tentang RIBA... (haduuh ni mas maksudnya ape yeeee... ketemu beberapa kali ini, aku baru jumpa 2x langsung di dakwahi tentang RIBA ๐)
saya mah ga pake basa basi langsung aku tanya, ini tujuannya mau berteman apa mau serius? (terlalu to the point ya wkwkwkwkk, ketauan banget sering di PHP ๐) lalu dia BILANG, ya saya SERIUS. ๐ณ 5 bulan setelah ketemu, menikahlah kita, ta'arufan ga pake lama wkwkwkwk...
Setelah maried ternyata Dia fans beraaaaattsss mas Saptuari Sugiharto pantesan aja belum apa" udah di Tausyiahi tentang RIBA dan karena Allah melalui dia lah saya jadi tau tentang ilmu RIBA.
Alhamdulillaaahh Allah mengabulkan doa, Insya Allah sholeh, urusan wajah ya kurang lebih mirip Shahrukh Khan, lebihnya dikit kurang nya banyaaaak wkwkwkwk... tapi kalo foto berdua gini dah mirip lah kaya Irwansyah - Zaskia Sungkar. ๐๐๐
Allah apik'an banget, Alhamdulillaaahh.
Ya karena saya ngefans sama Shahrukh Khan jadi minta sama Allah yang tinggi putih sholeh baik dsb. Seng ndakik ndakik (level tinggi) padahal aku aja supporter bola yang dekil tomboy item mambu sisan wkwkkwkwk semacam " Pungguk merindukan bulan ". ๐ญ
saya menjemput jodoh juga engga pergi ke India untuk cari yang mirip Shahrukh Khan, nongkrongin pesantren untuk cari yang Sholeh ๐ apalagi mantengin para lelaki yang jamaah subuh yang ada kebanyakan bapak bapak ๐.
Saya menjemput jodoh dengan cara ngopeni Mbah Kakung Mbah Putri antar periksa rutin di RS nuruti apa yang diinginkan si mbah, manut dengan Bapake lan Simboke pokoke "Inggih Sendiko Dhawuh" kepada apa yang mereka perintahkan, manut tanpa penolakan. karena saya yakin doa si mbah, bapak dan ibu langsung tembus ke langit, wuuuuuuuzzzz...
suatu hari ada orang yang pesan dagangan saya (waktu itu saya jualan yoghurt) dia borong banyak (yg ternyata itu adalah modus ๐), terus dia ajak ketemuan, ngobrol dan eng ing eng... Dia malah Tausyiah tentang RIBA... (haduuh ni mas maksudnya ape yeeee... ketemu beberapa kali ini, aku baru jumpa 2x langsung di dakwahi tentang RIBA ๐)
saya mah ga pake basa basi langsung aku tanya, ini tujuannya mau berteman apa mau serius? (terlalu to the point ya wkwkwkwkk, ketauan banget sering di PHP ๐) lalu dia BILANG, ya saya SERIUS. ๐ณ 5 bulan setelah ketemu, menikahlah kita, ta'arufan ga pake lama wkwkwkwk...
Setelah maried ternyata Dia fans beraaaaattsss mas Saptuari Sugiharto pantesan aja belum apa" udah di Tausyiahi tentang RIBA dan karena Allah melalui dia lah saya jadi tau tentang ilmu RIBA.
Alhamdulillaaahh Allah mengabulkan doa, Insya Allah sholeh, urusan wajah ya kurang lebih mirip Shahrukh Khan, lebihnya dikit kurang nya banyaaaak wkwkwkwk... tapi kalo foto berdua gini dah mirip lah kaya Irwansyah - Zaskia Sungkar. ๐๐๐
Allah apik'an banget, Alhamdulillaaahh.
Aku ingin berhijab ya Allah.
Ini kisah hijrah saya dalam berhijab, hati saya terketuk untuk berhijab baru 6 bulan yang lalu saat saya masih bekerja di perushaan asing di kota gudeg, posisi saya di perusahaan itu sebagai secwan (securty wanita) di mana sudah menjadi aturan perusahaan tidak ada hijab untuk secwan, pada awalnya saya masuk kerja enjoy, senang, bangga, bekerja tanpa hijab dengan seragam PDH, PDL, & SAFARI yang saya punya, di tunjang dengan fasilitas dari perusahaan yang cukup baik untuk keamanan perusahaan, gaji, bonus, uang lembur, dalam sebulan bisa mencapai 2,5 juta. Bagi saya itu lebih dari cukup untuk hidup layak di jogja dalam skala kabupaten, dimana hidup di sekitar perusahaan masih sangatlah murah, apalagi saya masih sendiri belum ada tanggungan, hati saya terusik saat saya berkenalan dengan seseorang sebut saja N dari kota semarang melalui media sosial, kita sering chating, dan dari chating itulah saya bisa mengetahui dia luas ilmu agamanya kuat iman nya dan kekeh dalam prinsipnya tentang Islam, dia yang selalu mengingatkan saya untuk sholat tepat waktu, dia selalu mengirim artikel" tentang Islam, aqidah, dan juga tentang kewajiban wanita untuk menutup aurat itu WAJIB, di situlah hati saya mulai terketuk, bimbang, gelisah, khawatir akan kehilangan pekerjaan, rezeki, fasilitas, dan semua itu sudah menjadi zona nyaman saya. Dalam hati saya ada rasa khawatir apa saya bisa dapat bekerja jadi secwan lagi dengan berhijab? Terus perusahaan atau mall mana yang mau dan ada yang memperbolehkan secwan berhijab, klo pun ada itu masih sedikit, apalagi menginggat faktor usia yang tidak mendukung buat saya, setelah berhari hari batin saya berperang dari rasa malu menjadi jelek saat berhijab, menjadi tambah tua ini muka, akhirnya saya mencoba memakai jilbab, di awali klo saya mau pergi keluar rumah untuk main ke rumah teman, saudara, Alhamdulillah perlahan bisa. Dengan resiko saya tambah jelek, ga modis, terlihat tua,bahkan ada temen yang mengatakan saya ga cantik klo berhijab. Tapi saya hanya diamkan dan senyumin saja, dalam hati saya berkata" biarlah saya jelek di hadapan dan pandangan manusia tapi saya pingin cantik dalam pandangan ALLOH. Hati saya terusik lagi di mana perusahaan tidak memperbolehkan saya untuk berhijab dalam bekerja, hanya ada 2 pilihan, tetap lanjut kerja dengan aturan perusahaan apa resign / Berhenti kerja. Batin ini berperang lagi kekhawatiran datang lagi. kemana saya harus cari kerjaan yang boleh pake hijab, apa masih ada yang mau menerima saya kerja mengingat usiaku sudah ga masuk syarat lagi untuk penerimaan kerja? terus saya makan apa, biaya hidup saya gimana? Mau usaha tapi bingung usaha apa? Modalnya dari mana karena belum cukup? Dan begitu banyak kekhawatiran, pertimbangan" di hati saya. Akhirnya atas ijin ALLOH saya putuskan untuk resign dari perusahaan, keluar dari zona nyaman. Saya pasrahkan semua pada ALLOH. Saya yakin bahwa rizky saya adalah jaminan ALLOH. Niat saya keluar karena saya pingin banget mencium bau surga-NYA. Dengan berhijab sebagai kewajiban wanita muslim. Setelah keluar kerja saya kembali ke kota kelahiran, surat/cv lamaran pekerjaan kembali saya buat saya mencoba memasukan dari perusahaan satu ke yang satu, mall satu ke mall yang lain, tapi kembali ada saja halanganya ada perusahaan/mall yang memang aturanya melarang berhijab, ada juga yang mempertimbangkan usia saya yang tidak masuk kualifikasi / persyaratan(ketuaan) tapi saya tetap terus berusaha mencari pekerjaan yang memperbolehkan saya berhijab, sambil menunggu panggilan kerja saya menjemput rizky ALLOH dengan berjualan online jadi reseller apa saja dari baju, masker kecantikan, garmis, kerudung, sepatu jam batik. Dari situ ALLOH kasih saya rezeki untung 5000-10000 terasa nikmat banget beda banget waktu aku masih kerja dengan gaji besar tanpa hijab. Dengan ini yang kadang 1 bulan saya cuma dapat laba 50 ribu. Saya bersyukur mungkin ini rezeky saya dari jual online dan saya yakin masih ada rezeky, saya tetap mencari kerjaan menunggu sampai akhirnya saya di terima bekerja di perusahaan yang memperbolehkan saya pake hijab tapi bukan sebagai secwan (security wanita) lagi. Walaupun pekerjaan saya yang sekarang cukup berat buat saya dengan gaji sistem komisi dan uang bensin saja, tapi saya bersyukur karena saya masih bisa berhijab dalam keseharian saya. Dan sampai saya tulis kisah ini saya masih terus berjuang menjemput rezeky NYA. Karena bagi saya, MENCARI REZEKI JANGAN MENGEJAR JUMLAHNYA TAPI KEJARLAH KEBERKAHANYA. semoga kisah ini menginspirasi saudara" saya sesama muslimah untuk berani berhijrah berhijab dan terus istiqomah sampai Alloh memanggil kita untuk pulang, semoga juga kita bukan hanya bisa mencium bau surga NYA tapi JANNAH. Aamiin.
Ini kisah hijrah saya dalam berhijab, hati saya terketuk untuk berhijab baru 6 bulan yang lalu saat saya masih bekerja di perushaan asing di kota gudeg, posisi saya di perusahaan itu sebagai secwan (securty wanita) di mana sudah menjadi aturan perusahaan tidak ada hijab untuk secwan, pada awalnya saya masuk kerja enjoy, senang, bangga, bekerja tanpa hijab dengan seragam PDH, PDL, & SAFARI yang saya punya, di tunjang dengan fasilitas dari perusahaan yang cukup baik untuk keamanan perusahaan, gaji, bonus, uang lembur, dalam sebulan bisa mencapai 2,5 juta. Bagi saya itu lebih dari cukup untuk hidup layak di jogja dalam skala kabupaten, dimana hidup di sekitar perusahaan masih sangatlah murah, apalagi saya masih sendiri belum ada tanggungan, hati saya terusik saat saya berkenalan dengan seseorang sebut saja N dari kota semarang melalui media sosial, kita sering chating, dan dari chating itulah saya bisa mengetahui dia luas ilmu agamanya kuat iman nya dan kekeh dalam prinsipnya tentang Islam, dia yang selalu mengingatkan saya untuk sholat tepat waktu, dia selalu mengirim artikel" tentang Islam, aqidah, dan juga tentang kewajiban wanita untuk menutup aurat itu WAJIB, di situlah hati saya mulai terketuk, bimbang, gelisah, khawatir akan kehilangan pekerjaan, rezeki, fasilitas, dan semua itu sudah menjadi zona nyaman saya. Dalam hati saya ada rasa khawatir apa saya bisa dapat bekerja jadi secwan lagi dengan berhijab? Terus perusahaan atau mall mana yang mau dan ada yang memperbolehkan secwan berhijab, klo pun ada itu masih sedikit, apalagi menginggat faktor usia yang tidak mendukung buat saya, setelah berhari hari batin saya berperang dari rasa malu menjadi jelek saat berhijab, menjadi tambah tua ini muka, akhirnya saya mencoba memakai jilbab, di awali klo saya mau pergi keluar rumah untuk main ke rumah teman, saudara, Alhamdulillah perlahan bisa. Dengan resiko saya tambah jelek, ga modis, terlihat tua,bahkan ada temen yang mengatakan saya ga cantik klo berhijab. Tapi saya hanya diamkan dan senyumin saja, dalam hati saya berkata" biarlah saya jelek di hadapan dan pandangan manusia tapi saya pingin cantik dalam pandangan ALLOH. Hati saya terusik lagi di mana perusahaan tidak memperbolehkan saya untuk berhijab dalam bekerja, hanya ada 2 pilihan, tetap lanjut kerja dengan aturan perusahaan apa resign / Berhenti kerja. Batin ini berperang lagi kekhawatiran datang lagi. kemana saya harus cari kerjaan yang boleh pake hijab, apa masih ada yang mau menerima saya kerja mengingat usiaku sudah ga masuk syarat lagi untuk penerimaan kerja? terus saya makan apa, biaya hidup saya gimana? Mau usaha tapi bingung usaha apa? Modalnya dari mana karena belum cukup? Dan begitu banyak kekhawatiran, pertimbangan" di hati saya. Akhirnya atas ijin ALLOH saya putuskan untuk resign dari perusahaan, keluar dari zona nyaman. Saya pasrahkan semua pada ALLOH. Saya yakin bahwa rizky saya adalah jaminan ALLOH. Niat saya keluar karena saya pingin banget mencium bau surga-NYA. Dengan berhijab sebagai kewajiban wanita muslim. Setelah keluar kerja saya kembali ke kota kelahiran, surat/cv lamaran pekerjaan kembali saya buat saya mencoba memasukan dari perusahaan satu ke yang satu, mall satu ke mall yang lain, tapi kembali ada saja halanganya ada perusahaan/mall yang memang aturanya melarang berhijab, ada juga yang mempertimbangkan usia saya yang tidak masuk kualifikasi / persyaratan(ketuaan) tapi saya tetap terus berusaha mencari pekerjaan yang memperbolehkan saya berhijab, sambil menunggu panggilan kerja saya menjemput rizky ALLOH dengan berjualan online jadi reseller apa saja dari baju, masker kecantikan, garmis, kerudung, sepatu jam batik. Dari situ ALLOH kasih saya rezeki untung 5000-10000 terasa nikmat banget beda banget waktu aku masih kerja dengan gaji besar tanpa hijab. Dengan ini yang kadang 1 bulan saya cuma dapat laba 50 ribu. Saya bersyukur mungkin ini rezeky saya dari jual online dan saya yakin masih ada rezeky, saya tetap mencari kerjaan menunggu sampai akhirnya saya di terima bekerja di perusahaan yang memperbolehkan saya pake hijab tapi bukan sebagai secwan (security wanita) lagi. Walaupun pekerjaan saya yang sekarang cukup berat buat saya dengan gaji sistem komisi dan uang bensin saja, tapi saya bersyukur karena saya masih bisa berhijab dalam keseharian saya. Dan sampai saya tulis kisah ini saya masih terus berjuang menjemput rezeky NYA. Karena bagi saya, MENCARI REZEKI JANGAN MENGEJAR JUMLAHNYA TAPI KEJARLAH KEBERKAHANYA. semoga kisah ini menginspirasi saudara" saya sesama muslimah untuk berani berhijrah berhijab dan terus istiqomah sampai Alloh memanggil kita untuk pulang, semoga juga kita bukan hanya bisa mencium bau surga NYA tapi JANNAH. Aamiin.
Melunasi hutang dengan bantuan Allah
Salah satu doa yang terkabul, walaupun konsekuensi berat harus kami tanggung.
Saya sering dapat info tentang riba, selama ini kami sering berurusan dengan hal tersebut, salah satunya adalah pekerjaan suami saya di BANK BUMN, saya sebenernya ingin suami resign dari pekerjaannya, tapi agak berat dari sisi keuangan terutama di tanggungan kesehatan, karean anak2 masih sering ke dokter.
Tapi kalau Allah sudah berkehendak kita ga bisa menghindarinya, beberapa bulan yang lalu suami saya terpaksa resign karena ada masalah, saya harus berbesar hati menerimanya, disatu sisi saya lega keinginan saya terkabul, disisi lain saya merasakan kekhawatiran yang besar, karena ternyata suami resign dengan uang pesangon & tidak mendapat uang bulanan (pensiun) lagi.
Tiba2 tidak mendapat gaji, yang lebih mengejutkan, SK belum diserahkan, uang pesangon belum keluar tapi asuransi kesehatan sudah di stop termasuk BPJS, terpaksalah kami harus membiayai sendiri dengan sisa2 uang yang ada.
Ternyata proses untuk mendapat uang pesangon, termasuk jamsostek itu harus melalui jalan yang panjang & penuh perjuangan, setelah 3 bulan kami baru dapat uangnya itu sudah dipotong hutang kami dengan agunan rumah, Alhamdulillah, rumah kami sudah lunas, tidak perlu mengangsur lagi, walau dikantong cuma sisa sedikit uang saja.
Kami saat ini belum sepenuhnya bebas dari riba, karena masih ada hutang di koperasi walau kemarin sudah kami setorkan sebagian. Sekarang usaha kami hanya berjualan kue & makanan berdasarkan pesanan, Alhamdulillah saat ini masih ada pesanan sedikit2.
Setelah suami resign, hutang rumah lunas, kami masih berusaha untuk menyelesaikan yang lain supaya kami bisa bener2 terbebas dari riba & bisa hidup lebih tenang.
Semoga saya bisa mendapat ilmu & masukan dari sini, supaya kami sekeluarga bisa survive & terbebas dari hutang, Aamiin. Dan Inilah kisah do'a do'a yang dikabulkan.
Salah satu doa yang terkabul, walaupun konsekuensi berat harus kami tanggung.
Saya sering dapat info tentang riba, selama ini kami sering berurusan dengan hal tersebut, salah satunya adalah pekerjaan suami saya di BANK BUMN, saya sebenernya ingin suami resign dari pekerjaannya, tapi agak berat dari sisi keuangan terutama di tanggungan kesehatan, karean anak2 masih sering ke dokter.
Tapi kalau Allah sudah berkehendak kita ga bisa menghindarinya, beberapa bulan yang lalu suami saya terpaksa resign karena ada masalah, saya harus berbesar hati menerimanya, disatu sisi saya lega keinginan saya terkabul, disisi lain saya merasakan kekhawatiran yang besar, karena ternyata suami resign dengan uang pesangon & tidak mendapat uang bulanan (pensiun) lagi.
Tiba2 tidak mendapat gaji, yang lebih mengejutkan, SK belum diserahkan, uang pesangon belum keluar tapi asuransi kesehatan sudah di stop termasuk BPJS, terpaksalah kami harus membiayai sendiri dengan sisa2 uang yang ada.
Ternyata proses untuk mendapat uang pesangon, termasuk jamsostek itu harus melalui jalan yang panjang & penuh perjuangan, setelah 3 bulan kami baru dapat uangnya itu sudah dipotong hutang kami dengan agunan rumah, Alhamdulillah, rumah kami sudah lunas, tidak perlu mengangsur lagi, walau dikantong cuma sisa sedikit uang saja.
Kami saat ini belum sepenuhnya bebas dari riba, karena masih ada hutang di koperasi walau kemarin sudah kami setorkan sebagian. Sekarang usaha kami hanya berjualan kue & makanan berdasarkan pesanan, Alhamdulillah saat ini masih ada pesanan sedikit2.
Setelah suami resign, hutang rumah lunas, kami masih berusaha untuk menyelesaikan yang lain supaya kami bisa bener2 terbebas dari riba & bisa hidup lebih tenang.
Semoga saya bisa mendapat ilmu & masukan dari sini, supaya kami sekeluarga bisa survive & terbebas dari hutang, Aamiin. Dan Inilah kisah do'a do'a yang dikabulkan.
Kejadian ini 2 tahun yang lalu mas, saya bikin dream list, di dreamlist itu ada cita-cita yang saya tulis "ngado sepupu nikahan dengan penghasilan sendiri" sepupu ini merupakan sepupu yang deket sama saya, baik banget dia. Nah kebetulan H-10 dia nikah saya bener2 lagi gak ada duit. Usaha lagi nurun bayar karyawan aja gak tau bisa atau gak. Gimana mau ngado coba. Sedangkan deadline nikahnya bentar lagi.
Apa bakal ada mimpi yang gak kesampean ya, ucap dalam hati. Tapi saya gak nyerah si. Saya minta ke Allah. "Ya Allah saya pengen ngado sepupu nikahan dan itu salah satu cita2 saya. Bedanya ini udah deadline ya Allah. Semoga engkau kasih jalan"
Malemnya saya dapet WA dari orang, dia tau nomer saya dari internet. Dia tanya barang dagangan saya berupa pajangan kertas. Itu lapak udah gak saya urusin 2 tahun lebih dan klo di search pasti udah di belakang banget posisinya. Dan ketika saya tanya pesen berapa dia bilang 25 pcs buat acara wisuda anak TK. Waktu saya tanya ke supplier pesen segitu banyak saya cuma perlu bayar setengah harga. Margin yang kudunya cuma 10 ribu berubah jadi 25 ribu. Merinding saya mas. Siapa coba yang nyasarin pembeli ini ke saya klo bukan Allah. Dan akhirnya saya bisa ngasih kado ke sepupu saya yang nikah itu. Inilah kisah do'a do'a yang dikabulkan.
Baca juga kisah lainnya KISAH DO'A DO'A YANG DIKABULKAN Bag.34
Apa bakal ada mimpi yang gak kesampean ya, ucap dalam hati. Tapi saya gak nyerah si. Saya minta ke Allah. "Ya Allah saya pengen ngado sepupu nikahan dan itu salah satu cita2 saya. Bedanya ini udah deadline ya Allah. Semoga engkau kasih jalan"
Malemnya saya dapet WA dari orang, dia tau nomer saya dari internet. Dia tanya barang dagangan saya berupa pajangan kertas. Itu lapak udah gak saya urusin 2 tahun lebih dan klo di search pasti udah di belakang banget posisinya. Dan ketika saya tanya pesen berapa dia bilang 25 pcs buat acara wisuda anak TK. Waktu saya tanya ke supplier pesen segitu banyak saya cuma perlu bayar setengah harga. Margin yang kudunya cuma 10 ribu berubah jadi 25 ribu. Merinding saya mas. Siapa coba yang nyasarin pembeli ini ke saya klo bukan Allah. Dan akhirnya saya bisa ngasih kado ke sepupu saya yang nikah itu. Inilah kisah do'a do'a yang dikabulkan.
Baca juga kisah lainnya KISAH DO'A DO'A YANG DIKABULKAN Bag.34