Awal tahun
2016, saat itu seluruh simpanan kami sdh sgt menipis krn baru selesai membangun
sebuah rumah mungil tanpa riba dan tanpa berhutang pd siapapun. Anak2 saya saat
itu kls 9 dan kls 6. Awalnya mereka sdh diterima utk melanjutkan sekolah di
pesatren yg sesuai budget dan kriteria kami. Tetiba mereka berdua sangat ingin
ikut ujian masuk di pesantren yg lumayan bagus dan lumayan mahal krn kami hrs
memasukkan 2 anak sekaligus(40 jt). Krn niat mereka cukup kuat, kami sebagai
orgtua hanya bisa menyemangati sambil berpikir keras klo mereka berdua
diterima, dr mana kami hrs melunasi biayanya. Kekuatan doa, ya hanya kekuatan
doa yg kami punya krn ayahnya PNS. Kami yakinkan diri bahwa stiap anak membawa
rizkinya masing2, kami orgtua hanya di amanahi utk menyampaikan rizki tsb
melalui tangan dan ihtiar kami. Anak2 kami suruh memperjuangkan keinginannya dg
belajar dan berdoa sungguh2, jg saya wajibkan mereka bersedekah di kotak masjid
stiap mereka akan melakukan sholat subuh. Ayahnya berikhtiar sungguh2 dan sedekah
yg sama stiap subuh. Jg saya umminya berdoa suggguh2 dg tambahan2 amalan sholih
lainnya termasuk sedekah stiap pagi. Qodarulloh, anak2 bisa di terima di
pesantren itu dan ayahnya di mutasi dr Kendari ke Pontianak. Alhamdulillah,
menjelang waktu pelunasan, kluar dana kepindahan ayahnya dan rapelan tunjangan
yg cukup utk kami bisa melunasinya biaya sekolah anak2. Kami yakin, inilah yg
di bilang rejeki dr pintu mana saja yg tak di sangka2, masyaa Alloh.... Kami
sangat yakin akan kekuatan doa dan kekuatan sedekah. Jangan pernah takut habis
apa2 yg kita miliki jika di sedekahkan baik harta, waktu luang atau ilmu. Saya
teramat sgt yakin janji Alloh, siapa yg memudahkan urusan org lain, maka Alloh
akan mudahkan urusannya... masyaa Alloh...
Bermula dr th
1999 pernikahan kami,
Dr jakarta kami pindah ke solo,th 2000
Kontrak rumah 6 th seharga 11 juta waktu itu, th 2001 kami mempunyai anak 1,sambil terus berusaha kerja apa saja yg penting halal,jual baju muslimah..
Tidak lupa saat ada rezeki lebih kami sisihkan berharap suatu saat bisa membeli tanah...
Saat itu di pojokan kami kkntrak ada tanah tidak tahu punya siapa,membatin
Ya allah semoga suatu saat tanah ini dibayarkan untuk kami...dah gitu aja yg terlintas di benak..krn memeng tdk tahu yg punya siapa n dimana..
Seiring waktu ,selalu ada tawaran tanah murah strategis...qadarullah walau murah uang kami belum cukup,maka gagal dan gagal lagi kami untuk memiliki tanah..
Didekat kami ada seorang ibu yg jualan bahan sayuran dan sayur matang,memusuhi saya gak tahu apa sebabnya,kalu saya lewat beliau selalu berkata dengan ketus ,saya juga muslim dan dagangan saya halal,kenapa gak mau beli tempat saya,(..akhirnya nantinya ketahuan penyebab ibu tsb membenci saya,karen saya gak pernah belanja ketempat ibu tsb,karena saya memebg memasak sendiri dan suami sambil jl jl pulangnya sudab membawa bahan sayuran)
Nah entah karena apa,tiba tiba ibu tsb pindah warungnya di pinggiran tanah pojokan yang saya taksir suatu saat agar allah membayarkan tanah tsb,
Dengan masih memusuhi saya...
Begitu tahu ,dalam hati saya berkata,..
Ya Allah bagaimana nanti menyuruh jbu itu pergi dari tanah tsb seandajnya tanah igu bisa menjadi milik saya....
Tidak lama,entah suatu sebab apa ,ibu tersebut pindah kota mengikuti anaknya,
Saya berucap Alhamdulillah jika nanti tanah itu bisa saya beli saya gak perlu menyuruhnya pindah...
Saat itu kami punya tabungan uang 75 juta...begitulah allah allah hendak memberi rezeki pada hambanya...
Ada yg menyuruh tanah itu kami membelinya seharga 104 juta,kami sampaikan kalu uang kami hanya 75 juta,masya allah orang yg menawarkan meminjamkan uangnya sebanyak 25 jt dg blleh diansur setiap bulan nantinya
( padahal tanah tsb ada yg mau dengan harga yg lebih tinggi dengan 2 orang yg maj membelinya)
Tapi ibu yg mempunyai tanah memilih kami sebagai pembelinya,masya allah...
Padahal kami tdk punya cukup uang,dan kami tidak mengenal ibu tsb sampai sekarang
Semoga allah membalas penggerak hati dibukanya pintu rezeki untuk kami kepada orang ofang pilihan tsb..juga menjadi amal jariah mereka kelak..
Alhamdulillah th 2005 kami bisa membangun istana kami...
Ttima kasih mas Saptuari Sugiharto bisa ikutan,andai saya dapat tolong berikan kepada yb membutuhkan karena saya sudah beli bjku tsb di warung tengkleng hohah beberapa hari yg lalu..
Dr jakarta kami pindah ke solo,th 2000
Kontrak rumah 6 th seharga 11 juta waktu itu, th 2001 kami mempunyai anak 1,sambil terus berusaha kerja apa saja yg penting halal,jual baju muslimah..
Tidak lupa saat ada rezeki lebih kami sisihkan berharap suatu saat bisa membeli tanah...
Saat itu di pojokan kami kkntrak ada tanah tidak tahu punya siapa,membatin
Ya allah semoga suatu saat tanah ini dibayarkan untuk kami...dah gitu aja yg terlintas di benak..krn memeng tdk tahu yg punya siapa n dimana..
Seiring waktu ,selalu ada tawaran tanah murah strategis...qadarullah walau murah uang kami belum cukup,maka gagal dan gagal lagi kami untuk memiliki tanah..
Didekat kami ada seorang ibu yg jualan bahan sayuran dan sayur matang,memusuhi saya gak tahu apa sebabnya,kalu saya lewat beliau selalu berkata dengan ketus ,saya juga muslim dan dagangan saya halal,kenapa gak mau beli tempat saya,(..akhirnya nantinya ketahuan penyebab ibu tsb membenci saya,karen saya gak pernah belanja ketempat ibu tsb,karena saya memebg memasak sendiri dan suami sambil jl jl pulangnya sudab membawa bahan sayuran)
Nah entah karena apa,tiba tiba ibu tsb pindah warungnya di pinggiran tanah pojokan yang saya taksir suatu saat agar allah membayarkan tanah tsb,
Dengan masih memusuhi saya...
Begitu tahu ,dalam hati saya berkata,..
Ya Allah bagaimana nanti menyuruh jbu itu pergi dari tanah tsb seandajnya tanah igu bisa menjadi milik saya....
Tidak lama,entah suatu sebab apa ,ibu tersebut pindah kota mengikuti anaknya,
Saya berucap Alhamdulillah jika nanti tanah itu bisa saya beli saya gak perlu menyuruhnya pindah...
Saat itu kami punya tabungan uang 75 juta...begitulah allah allah hendak memberi rezeki pada hambanya...
Ada yg menyuruh tanah itu kami membelinya seharga 104 juta,kami sampaikan kalu uang kami hanya 75 juta,masya allah orang yg menawarkan meminjamkan uangnya sebanyak 25 jt dg blleh diansur setiap bulan nantinya
( padahal tanah tsb ada yg mau dengan harga yg lebih tinggi dengan 2 orang yg maj membelinya)
Tapi ibu yg mempunyai tanah memilih kami sebagai pembelinya,masya allah...
Padahal kami tdk punya cukup uang,dan kami tidak mengenal ibu tsb sampai sekarang
Semoga allah membalas penggerak hati dibukanya pintu rezeki untuk kami kepada orang ofang pilihan tsb..juga menjadi amal jariah mereka kelak..
Alhamdulillah th 2005 kami bisa membangun istana kami...
Ttima kasih mas Saptuari Sugiharto bisa ikutan,andai saya dapat tolong berikan kepada yb membutuhkan karena saya sudah beli bjku tsb di warung tengkleng hohah beberapa hari yg lalu..
Jadi, saya
pernah berbuat kesalahan yakni berpacaran dengan seorang non muslim dan bagi
saya dialah satu"nya hingga kami memutuskan akan menikah, menerjang
batasan keyakinan. Tapi entah mengapa, semakin dekat hari H, semakin galau saya
rasanya, semakin bertentangan
dengan hati nurani (kami saat itu sudah jalan 4 tahun). Lalu pada momen idul
fitri, tepat pagi hari sebelum shalat Ied, di depan halaman madjid, saya
bertanya kepada Allah, "Ya Allah, apakah ini sholat Ied terakhir saya? Tolong
Ya Allah, jangan jadikan ini sholag Ied terakhir saya. Saya tahu saya salah,
tetapi saya tidak berani membatalkan pernikahan yang sudah di depan mata".
Lalu keajaiban terjadi, beberapa bulan setelah itu hubungan kami goncang.
Goncang sekali. Hingga dia memutuskan untuk mengundurkan tanggal pernikahan,
orangtua saya marah, tetapi saya bahagia, saya pikir inilah jawabannya!
Kebetulan juga saat itu ada teman SMA yg menikah dan saya datang ke
pernikahannya. Eh, ternyata saya bertemu teman lama. Dan tukar nomer karena
tanya2 kerjaan. Allahu Akbar, tanpa banyak pacaran berlarut2, 10 bulan kemudian
kami menikah dengan mahar 100 rb, biar kecil penting berkah. Dan mantan saya
itu sdh tdk ada kabar lagi. Mungkin cerita saya ini bukan soal ekonomi, tetapi
aqidah. Dan bagi siapapun yg mungkin galau karena cinta, kembalilah pada Allah,
insyaAllah dimudahkan.
Ini cerita
kami di mulai th 2014 yg lalu saya dan suami mencoba memulai usaha bakery di
awali dgn uang pinjaman dr adik saya yg di gunakan utk melunasi KPR rumah kami
yg kemudian sertifikat nya di gadai kan utk modal awal memulai usaha
alhamdulillah tahun pertama usaha kami lancar kami sampai mempunyai 7 sales utk
menjual barang kami(roti) trus melihat usaha berjalan lancar ada keinginan kami
utk memperbesar usaha pas waktu itu ada penawaran plafon pinjaman dr bank tanpa
pikir panjang kami perpanjang lg pinjaman kami usaha kami pun masih berjalan
dgn lancar memasuki th ke2 usaha sdh mulai sedikit ada masalah roti yg biasa
nya kuat nyampe 3 minggu ternyata baru seminggu roti kami udah mulai bulukan
/jamura akhir nya pd sales mengeluh karena merka banyak return sampai akhir nya
satu persatu sales nya pd berhenti tp kami blm selesai dgn ujian itu dr pihak
bank telp lg utk penambahan plafon pinjaman tnpa pikir panjang kami ambil lg
tawaran dr bank dr maksud kami ingin memulai lg usaha kami yg udah mulai sepi
dgn membuat model roti yg laen sampai pd akhir nya ada org yg ingin membantu
kami menjual kan roti kami, kami terima dgn niat baik sebln pertama setoran nya
lancar memasumi bln ke2 setoran sales itu ke kami mulai macet sampai akhir nya
tunggakan nya di kami mencapai1,2 jt di menghilang pas ketemu di tagih alasan
nya banyak sampai akhir nya yg uang 1, 2 jt itu hanya di bayar 250rb, nah mulai
dr situ kami bener2 kesulitan roti yv kami buat hanya suami saya aja yg menjual
nya trus buat menutupi cicalan kami di bamk pun tdk ketutup akhir nya gali
lobang tutup lobang, sampai pd akhir nya saya berserah diri ke pada allah saya
pasrah ya allah dgn sholat tahajjud saya meminta yg terbaik menurut allah
singkat cerita akhir nya kami menjual rmh kami utk menutupi hutang2 kami di
bank alhdulliah allah mempermudahkan urusan kami 3 hr kami menawarkan rmh
langsung ada pembeli nya uang penjualan rmh kami gunakan utk memnbayar semua
hutang2 kami yg di bank mau perorangan sekarang kami memulai hidup kami bener2
dr nol dgn rmh kontrakan dan suami skrang jerja di ojek online alhamduliah dgn
terbebas nya kami dr hidup hutang riba hidup kami lebih nikmat rezeki yg di
trima pun lebih berkah, masih bisa di tabung walupun sedikjt, saya yakin
keputusan allah itu keputusan yg terbaik buat kita.
Saya resign
dari sebuah BUMN tahun 2012, karena dalam beberapa proyek infrastruktur ada
hal-hal yang menurut saya kurang "sreg", sudah jadi rahasia umum
kalau di rpoyek biasanya banyak "kanan-kirinya".
Merasa hal tersebut menjadikan rejeki saya kurang berkah, saya memutuskan resign, walaupun banyak orang termasuk keluarga dekat nenentang dan beberapa bahkan membodoh-bodohkan saya. Setengah tahun setelah resign, saya luntang-lantung sambil bertanya apa rencana Allah buat saya. Satu hal yang saya yakini selama keluyuran nganggur nggak jelas adalah, kalau keputusan saya memang karena Allah, pasti akan ada bantuan.
Ternyata akhir 2012 adalah titik awal saya menemukan kehiduan baru. Saya dipertemukan dengan seorang tokoh nasional yang selama setahun mau menjadi mentor saya. Hidup saya terus berlanjut, dan dari situ saya seperti diguyur ilmu dari banyak tokoh besar yang mengajarkan hakikat rejeki. Saya seperti dengan mudahnya bisa berinteraksi langsung dan mendapatkan ilmu pengetahuan langsung dari pakarnya.
Hingga tahun 2016, saya diberi kemudahan untuk merintis bisnis saya sendiri yang akhirnya bisa memberdayakan orang sekitar walaupun masih sedikit. Dan hampir semua mimpi yang pernah saya tulis di tahun 2010, justru menjadi kenyataan setelah saya menjalani kehidupan yang dikata "tidak mapan" ini. Hanya tinggal satu bucket list yang belum terpenuhi dan sedang berusaha saya kejar, "Haji bareng-bareng keluarga besar".
Merasa hal tersebut menjadikan rejeki saya kurang berkah, saya memutuskan resign, walaupun banyak orang termasuk keluarga dekat nenentang dan beberapa bahkan membodoh-bodohkan saya. Setengah tahun setelah resign, saya luntang-lantung sambil bertanya apa rencana Allah buat saya. Satu hal yang saya yakini selama keluyuran nganggur nggak jelas adalah, kalau keputusan saya memang karena Allah, pasti akan ada bantuan.
Ternyata akhir 2012 adalah titik awal saya menemukan kehiduan baru. Saya dipertemukan dengan seorang tokoh nasional yang selama setahun mau menjadi mentor saya. Hidup saya terus berlanjut, dan dari situ saya seperti diguyur ilmu dari banyak tokoh besar yang mengajarkan hakikat rejeki. Saya seperti dengan mudahnya bisa berinteraksi langsung dan mendapatkan ilmu pengetahuan langsung dari pakarnya.
Hingga tahun 2016, saya diberi kemudahan untuk merintis bisnis saya sendiri yang akhirnya bisa memberdayakan orang sekitar walaupun masih sedikit. Dan hampir semua mimpi yang pernah saya tulis di tahun 2010, justru menjadi kenyataan setelah saya menjalani kehidupan yang dikata "tidak mapan" ini. Hanya tinggal satu bucket list yang belum terpenuhi dan sedang berusaha saya kejar, "Haji bareng-bareng keluarga besar".