Cari disini

KISAH DO'A DO'A YANG DIKABULKAN Bag.6




Bismillah. 
Kalau bicara tentang doa, Alhamdulilah doa² ku satu persatu terkabul. ini ceritaku. 
Dulu dari saat aku lahir sampai aku kelas 3 SMP. aku hanya tahu Allah Subhanawataala itu Tuhan. dan Nabi Muhammad salaulahhuallaihi wassallam seorang Rasul. aku mungkin belum mengenalnya apalagi aku mencintainya. setelah lulus smp aku tidak melanjutkan sekolah lagi karena faktor biaya. kondisi rumah yang beralaskan tanah dan dinding bambu, kendaraan cuma sepeda. maka aku memutuskan untuk kerja serabutan di konveksi yang tidak jauh dari desaku dengan upah 70 ribu /Minggu. waktu terus berlalu. suatu ketika aku pernah di tanya oleh temanku "sekolah dimana?" 
"Aku tidak sekolah . aku melanjutkan tahun depan."jawabku.( padahal aku tidak tahu bisa melanjutkan atau tidak. karena aku gengsi jadi ku jawab tahun depan) ujarku dalam hati.
"oh yasudah, semangat."
"iya"
...
...
Beberapa minggu kemudian. Pak lek ku yang di Purworejo menyuruhku untuk bersekolah disana. Alhamdulilah satu masalah teratasi. 
lalu saat di Purworejo aku membaca buku milik Mas Pur kakak sepupu yang judulnya 7 Keajaiban Rejeki karya mas ippho santosa. Disaat itu aku baru sadar Allah itu Tuhan. tempat meminta,tempat berlindung, tempat mengadu. Subhanaulah. lalu nabi Muhammad adalah idola terbaik manusia tanpa cacat sedikitpun. manusia yang wajib kita follow. setelah mempraktekkan isi dari buku tersebut. kehidupanku dalam jangka waktu 3 tahun berubah drastis. Alhamdulilah aku sekarang punya rumah, motor, mobil, usaha, jarang sakit, dan kebutuhan² lainnya yang dulu tidak mungkin aku miliki. Alhamdulilah...pokoknya lahawlawalakuata illa billah. 

Dan inilah kisah do'a do'a yang dikabulkan.




KEKUATAN DOA & CINTA SEORANG IBU

Ketika Allah rindukan hamba-Nya.. 

Ia akan mengirimkan sebuah hadiah istimewa melalui malaikat Jibril yang isinya adalah UJIAN.
“Pergilah kepada hambaku, lalu timpakanlah ujian kepadanya, karena aku ingin mendengar rintihannya”
Aku hanya bisa bersimpuh dalam keheningan malam... Air mata mengiringi penyesalan dan taubatku... Ya Allah... jika ini adalah bentuk kasih sayang-Mu kepada hamba-Mu.. atas kelalaianku menjaga dan merawat amanah-Mu.. Kami ikhlas dengan segala ketentuan-Mu... Kami memohon berilah kami kekuatan untuk menjalani... Tuntun kami dalam dekapan kasih-Mu.. Kami yakin dan percaya dengan segala rencana terbaik dan terindah-Mu.
LUPUS... menjadi titik balik dalam kehidupanku..
Hati setiap ibu pasti tidak akan rela ketika putri cantik kesayangannya harus menerima cobaan dan ujian sebesar ini. Masa ketika ibarat bunga sedang beranjak mekar... Masa menikmati indahnya remaja... harus direnggut dengan menjalani hari-hari hanya berteman dengan selang infus, jarum suntik, obat-obatan dan suasana kamar rumah sakit... Dua tahun pertama kami berjuang untuk bisa menerima kenyataan.
Ibu mana yang tidak menangis ketika melihat putrinya tertatih-tatih untuk berjalan... hanya mampu menyeret kakinya selangkah demi selangkah... Erangan dan air mata selalu mengiringi setiap gerak dan langkahnya...
Ibu mana yang tidak ingin menjerit ketika wajah cantik putrinya bagaikan “manusia akar” ketika herpes memenuhi tubuhnya... Nanah dan darah yang mengalir serta perih yang dirasakan tidak akan mampu menandingi perihnya hati seorang ibu...
Belum cukup... Melihat putri cantiknya layu tak berdaya... Ketika tak kutemukan pancaran sinar semangat hidup di matanya... semakin membuat hati seorang ibu hancur...
Aku hanya bisa termangu memandang putri cantikku selalu kebingungan... kehilangan memori jangka pendek dan tak tahu harus berbuat apa... Bagaimana dengan masa depannya nanti...
LUPUS yang menyerang sendi, ginjal, pembuluh darah, syaraf serta otak putri cantikku awalnya membuat nyali kami ciut. Penyakit autoimun yang mematikan dimana obat dan penyebabnya saja belum diketahui pasti, membuat kami terpuruk dalam keputusasaan.
Mulailah kami menata langkah untuk berjalan bersama si Luppy... 

Ikhtiar medis tetap kami lakukan dengan displin... 
Sampai pada puncaknya lupus menyerang otaknya. Saat kondisi kejang dan memeluknya dalam perjalanan menuju UGD hanya derai air mata dan untaian doa dalam hati... “Ya Allah... jangan ambil putriku sekarang... berilah hamba kesempatan untuk merawatnya lebih baik lagi.. untuk menebus segala kelalaian dan kesalahan-kesalahanku dimasa lalu.. 
Detik demi detik berlalu begitu lambat untuk menunggu kabar... sampai akhirnya diputuskan untuk opname... Kondisinya semakin memburuk... tiba-tiba dia berubah seperti anak kecil.. kebingungan... dan kacau serta tidak nyambung saat diajak bicara... sampai ditangani oleh psikiatri. Hasil lab menunjukkan ada darah dalam urinnya tanda bahwa ada masalah dengan ginjalnya. Dokter menyarankan untuk memberikan terapi cyclophospamide.. dan menjelaskan kalau itu semacam kemoterapi yang dilakukan beberapa seri. Dokter hanya menggelengkan kepada ketika kutanyakan apakah tidak ada alternatif lain. 
Aku berusaha meyakinkan diriku bahwa ini adalah pilihan terbaik. Butuh waktu tiga hari untuk menandatangani surat persetujuan. Sambil membayangkan efek dari kemoterapi... putri cantik kesayanganku akan botak, muntah-muntah, kulit menghitam, tidak punya keturunan... Ya Allah... kuatkan aku dan putriku... Kemantapan hatiku semakin kuat ketika suamiku memeluk dan menggenggam tanganku.. “sayang... ikhlaskan semuanya... berdoa saja agar ini menjadi yang terbaik buat putri kita... yang penting dia selamat... dan yakinlah dengan segala rencana indah dibalik semua ketentuan-Nya”.
Melihat suster masuk kamar membawa infus dan selang yang dibungkus dengan plastik dan plester hitam, membuat hatiku ciut.. membayangkan betapa kerasnya obat yang akan masuk dalam tubuh putriku. Kupandangi wajah putriku yang tertidur pulas... Kugelar sajadah disamping tempat tidurnya... bersimpuh dan bermunajat kepada-Nya.. kupasrahkan segalanya pada-Mu ya Rabb... isak tangis dalam pelukan ibundaku mengiringi tetes demi tetes cairan yang masuk dalam pembuluh darah putriku.. sambil terus berdoa.. terapi ini direncanakan diberikan dalam 6 seri setiap 28 hari...
Subhanallah... walhamdulillah.. Allahu Akbar... seminggu kemudian putriku diperbolehkan pulang dengan sebuah MUKJIZAT... semua hasil pemeriksaan lab putriku kembali normal.. dan terapi cyclophospamide dibatalkan...akupun berlari ke masjid... kutumpahkan segala rasa syukurku dalam air mata yang mengalir tak terbendung membasahi mukena dan sajadahku...aku tak peduli lagi dengan pandangan orang-orang disekitarku..
Saat-saat itulah yang menjadi perjuangan terberatku... tidak mau mengambil resiko akhirnya putriku aku keluarkan dari sekolah formal dan memilih menjalani pendidikan dengan home schooling. Aku juga memantapkan hati untuk berhenti bekerja meninggalkan semua keinginan dan ambisiku, agar bisa fokus merawat putriku. (dan baru menyadari ternyata dalam pekerjaanku mengandung riba, mungkin ini adalah cara Allah menegurku). Sekali lagi Allah memberikan hadiah terindah dalam perjuangan kami. Putriku dinyatakan REMISI. Allahu Akbar... Nikmat mana lagi yang kau dustakan...
Intinya aku berusaha untuk selalu membuatnya bahagia... ditengah perjuangan untuk mengatasi segala rasa sakitnya dan untuk mewujudkan segala harapan dan cita-citanya. Aku berkeyakinan bahwa kekuatan doa seorang ibu akan sanggup menembus lapisan langit dan sampai kepada-Nya. 
5 tahun berlalu tanpa harus menjalani kehidupan di rumah sakit membuktikan bahwa curahan kasih sayang.. cinta.. dan perhatian menjadi obat yang tak ternilai harganya. Memang kadang-kadang lupusnya kambuh... tapi kami menganggapnya sebagai alarm peringatan bahwa ada yang salah dan membuat kami selalu waspada. Mencegah lebih baik dari pada mengobati. 
Kini Allonaku sudah tumbuh dewasa menjadi sosok pribadi yang tangguh dan mandiri... Kekuatan doa mama akan selalu mengiringi setiap langkahmu. Peluk dan ciumku akan selalu menjadi penyejuk hatimu... Bahwa ada mama disampingmu... tentunya dengan segala petunjuk dan ridha Allah dalam setiap doamu...
Setahun berlalu sejak berazam meninggalkan RIBA... kondisinya semakin membaik... Allah memberikan kemudahan dan melapangkan jalan dalam segala urusan... Allah selalu menyelesaikan urusan kami dengan segala keajaiban dan tak disangka-sangka.
#entah sudah berapa lembar tisu untuk menampung air mata, setiap kali harus mengenang dan menceritakan kembali kisah ini.




Bismillah, 
Maaf  klo tulisanya ga enak dibaca.
Kisah ini saya mulai dari suatu kejadian yang tanpa sengaja tapi menjadi pukulan telak buat saya.
Waktu itu pas malam ga sengaja kebangun trus denger obrolan ortu, pelan sebenarnya tapi cukup menampar " Mak, kapan yo awake ki isoh momong putune dewe? ". 
Saya langsung nangis diem2. gimana nggak? Waktu itu saya baru saja memutuskan bahwa saya ga akan pacaran sampe nikah, padahal usia saya nyaris seperempat abad, ga punya teman laki2, ga ada gambaran untuk segera nikah, ternyata orang tua yang gak pernah ngebahas masalah jodoh diam2 nyimpan harapan besar anak gadisnya ini cepat berjodoh dan punya cucu. 
Pas bertepatan momen Ramadhan tahun 2016, saya bulatkan tekad, saya belajar dari salah satu ustadz (di fb ;)
 ) tentang adab berdoa yang benar, saya juga beranikan ngomong ke ortu " Pak, seumpomo enek wong le ndue niat karo aku, trus bapak karo mamak ikhlas, ridho tur seneng karo wong kui, Insya Allah aku manut." walaupun ngomongnya sambil gemeter dan nahan nangis. 
Sambil terus saya geber doa dan tahajjud.
Sampe suatu hari awal agustus itu ada temen bapak yang bertamu kerumah, sama satu orang asing, 
ga ada pembahasan yang berarti.
beberapa hari setelahnya baru bapak ngomong kalo yang kemaren ada maksud, sesuai sama yang saya bilang katanya saya manut, bapak ga maksa, beliau cuma nanya mau ga saya ketemu sekali lagi langsung sama kerabatnya, soalnya bapak juga bilang klo saya ga mau pacaran (Beuh...boomerang nih batin saya sambil nyengir kuda).
Akhirnya ketemu ngobrol2. Dan cuma 3 kali bertemu termasuk yang pertama bertamu, dipertemuan ke empat saya langsung dilamar tepatnya tgl 19 agustus dan 7 september nya saya menikah. Alhamdulillah Allah lancarkan segala urusan. Dan sekarang saya sedang mengandung. 
Mohon doanya  ya.

Ternyata benar "Tugas kita hanya punya mimpi,minta,bergerak. Lalu tugas Allah untuk mengeksekusi dan mewujudkanya".



Ketika itu saya baru tamat kuliah, seperti kebanyakan orang saya pun berniat mencari pekerjaan, dengan modal ijazah saya mengirimkan lamaran pekerjaan dibeberapa perusahaan, waktu itu perasaan saya biasa2 aja,saya berfikir ini hanya masalah waktu menunggu lamaran kerja dipanggil lalu bekerja, seiring berjalannya waktu tak satupun dari lamaran yang saya kirimkan memanggil saya, teman2 saya satu persatu sudah mulai bekerja, saya semakin cemas dan gelisah, apa yang salah dengan saya,kenapa Allah tidak memberikan saya rezeki, saya kemudian merenung dan mulai memperbaiki diri, saya mulai dengan sholat tepat waktu, sebisanya setiap malam tahajud, melaksanakan sholat duha, sambil trus mengirimkan lamaran,setelah beberapa bulan berlalu tetap tidak ada juga tapi saya tidak patah semangat, saya yakin rezeki tidak akan ketukar, ternyata Allah mengabulkan doa saya, saya dipanggil disuatu perusahaan, dan dalam proses penerimaan, saya mendapat berbagai kemudahan, apa yang saya pelajari malamnya untuk testing penerimaan itu pula yang keluar soal ujiannya sehingga saya bisa menjawabnya dengan mudah dan akhirnya saya pun diterima bekerja, dari kejadian itu saya semakin yakin dengan janji Allah, klu Allah hendak memberikan rezeki, tiada yang bisa menahannya dan dari arah yang tiada disangka sangka. Subhanallah.




Pengalaman indah ini baru saja saya alami mas. 
Indah banget ketika kita memang hanya bergantung kepada Allah. Sungguh.
Puasa tahun lalu tiba tiba saya hamil. padahal saya KB dan belum berencana nambah momongan. Planning pengen nambah anak kalau bisa setelah kami pindah kekota asal medan. Karena disidimpuan ini kami sama sekali tidak punya saudara. Jadi saya agak stress awalnya karena saya satu satunya yang diandalkan anak2 untuk ngojekin sekolah,les dan ngaji yang jaraknya lumayan jauh dan beda beda jam antar jemputnya. mikir bagaimana nanti kalau pas morning sickness seperti hamil pertama dan kedua dulu.hanya berbaring dirumah ga kuat ngapa ngapain ga doyan makan apapun. Bagaimana nanti bagiin uang belanja yang pas pasan kalau nambah anak lagi,bagaimana kalau nanti susah melahirkannya seperti saat melahirka kakak2nya bagaimana nanti kalau sudah melahirkan bakalan repot sekali. Karena semua pekerjaan rumah tangga sampai nani belajar saya semua. siapa yang bantuin saat pemulihan setelah melahirkan nanti,siapa yang bantuin ngurusin anak2 nanti. Akhhhh pokoknya sempat nangis malahan ketika tiba tiba hamil anak ketiga. Bukan ga mau punya anak tapi merasa waktunya belum tepat(*menurut perhitungan manusia ya..)

Pokoknya stress sekali awal kehamilan anak ketiga kemarin. Seperti merasa hamba yang kurang iman saja.maluu banget..

Beruntungnya awal kehamilan
kemarin bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Pertolongan awal Allah yang indah.
Karena kegalauan itu jadi menggerakkan diri lebih rajin untuk berdoa. Sayang banget kalau ramadhan ga rajin ibadahnya. Sebelum sahur selalu meyempatkan diri tahajjud dan hajat. Sering nangiss sendiri putus asa mengiba pertolongan Allah agar semua ketakutan itu diberi jalan keluar. Kalau pas cemas jadi makin rajin membaca Al Qurannya. Kalau dulu sebulan ga tercapai target khatam alhamdulillah puasa khatam Al Qur'an dan diujung bulan melahirkan juga tinggal beberapa lembar khatam juga. Malah diberi kekuatan tidak tertinggal sholat terawihnya meski mual ada saja kekuatan untuk ikut suami kemasjid.
Nunggu nunggu tumbang karena hamil kok ga datang2 ya???(*padahal awalny sudah parno sendiri)
Eh malah diberi kemudahan sama Allah. Segerr setiap bangun sahur nelum pernah telat, dimudahkan bisa masak macam2 kue hari raya dan bukaan,dimudahkan full puasanya meski sedang hamil muda, dimudahkan ibadah sunah2nya. Pokoknya bulan puasa tahun kemarin indah sekali. Dalam keadaan hamil muda yang biasa tumbang tiba2 seperti ada kekuatan diri untuk maksimal beribadah. Karena siapa coba???

Belum selesai disitu.padahal jelas sekali pertolongan Allah dari awal hamil tetapi masih juga galau memikirkan bagaimana 5mengatasi masalah setelah melahirkan dan ketakutan saat persalinan. Wajar yaa manusiawi banget rasa takut gelisah menghadapi masalah itu kadang bwgitu apalagi untuk orang2 yg masih lemah imannya seperti saya. Tapi sisi positifnya dari rasa takut dan cemas itu adalah saya jadi semakin khusuk beribadah dan berdoa. Alhamdulillah (*bukan mau riya ya mas) selama ini untuk tahajjud saja saya bolong2 mas. Tapi sejak hamil muda sampai beberapa jam mau melahirkan tidak tinggal sholat tahajjud. masyaallah seperti Allah gerakkan hati saya untuk terbangun sholat sunah dan berzikir sampai subuh. Setiap sepertiga malam selalu curhat kegalauan saya minta pertolongan Allah. 
Alhamdulillahnya lagiii..lagi lagi alhamdulillah banget. Hamil kali ini jauhh berbedaaa... meski tidur hanya beberapa jam tiap malam badan rasanya fit aja. Tetap bisa lincah ngojekin anak2 meski kadang harus hujan2an
 masih sanggup mengerjakan semua kerjaan ibu rumah tangga sampai melahirkan.bahkan rejeki makbun yaa...2 minggu sebelum melahirkan pas ingin berbagi masakan pizza dengan kawan kantor suami tiba tiba saja malah banyak yang pesan dibuatin. Rejeki menjelan persalinan lumayan bisa buat nambah biaya.
Kalau dulu ga doyan makan baunya saja mau muntah. sekarang malah bisa makan apa saja dengan lahap. Tanpa pantangan.
Benar benar bersyukur...
Tapi masih ada satu kegalauan saat hamil makin besar menuju persalinan. Dulu melahirkan dua kakaknya kesakitan luar biasa dan lama lahirnya. Apalagi banyak pengalaman teman anak ketiga operasi karena biasany lebih susah katanya. Begitu melewati HPL dokter juga bikin deg degan ketika bilang air ketuban tinggal sedikit tapi belom ada tanda tanda mau melahirkan.
Ketika dirangsang juga tidak ada rasa mulesnya. Sudah ketakutan bakalan operasi. Kalau operasi bakalan lebih lama pemulihannya bagaimana dengan kakak2nya? Siapa yang ngurus? Makin baper rasanya jauh dari keluarga itu kayak ginilah susahnya. Kembali galau.

Dan lagi lagi... saat mau melahirkan beranjak mengambil air wudhu melaksanakan shalat tahajud dirumah sakit kemarin benar2 pasrahhh dengan ketentuan Allah. Cuma bisa berdoa berdoa berdoa dan berdzikir saja sambil membaca surat Ar rahman dan al waqiah memohon kekuatan dari Allah.
Setengaj jam setelah sholat tahajud tiba2 saja terasa pegel luar biasa pinggangnya.terus berzikir sambil jalan kaki keliling rumah sakit. Kira kira sejam setelah itu baru terasa mules hebat perut. Tak sampe setengah jam masuk ruang persalinan, bidan dan dokter menyiapkan alat2nya,sekali mengedan tau tau terdengar suara tangisan bayik. Masih bisa sadar melihat bayi mungil itu lahir. 
Rasanya seperti mimpii...
Begitu cepatnya proses ngrasain sakitnya dari kontraksi sampai tau tau lahir baby. Lega bercampur haru rasanya Benar benar terkabul doa2 itu diberi kemudahan sama Allah. Alhamdulillah.
Dan setelah melahirkanpun Allah mudahkan biasanya nyari assistant rumah tangga susah banget tiba tiba sekali jumpa langsung dapat yang baik rajin dan pengertian jadi tidak perlu banyak mengajari. Merasa tertolong sekali bagi saya yang jauh keluarga ada yang bantuinemgerjakan pekerjaan rumah tangga.
dan semuaaa yang saya alami ini sudah diatur rapi ya sama Allah. Tak ada yang lepas dari perencanaanNya.

Kembali tersadar.
bahwa ketika rasa takut rasa putus asa susah senang kita hanya bergantunglah dengan Allah dalam tangisan doa, Sungguh....
pertolongan Allah itu benar benar ada dan indahhhh.
Semua ketakutan kegalauan dari awal hamil sampai melahirkan hanya mengadu dan yakin dengan Allah, maka Allah selalu menggantinya dengan kemudahan demi kemudahan. begitu melihat kebelakang lagi begitu indahnya proses kehamilan kali ini tidak seperti yang saya bayangkan sebelum sebelumnya.Allah maha baik dan maha penyayang banget. Tahu banget bagaimana keadaan hambanyĆ .
Dan itu membuat saya tidak berhentinya bersyukur dan menambah keyakinan 'jangan takutkan hal hal yang belum terjadi melebihin mendahului takdir Allah.
seperti ketika dulu galau bagaimana kalau nambah anak dengan gaji suami yang pas pasan? Cukup ga ya cukup ga ya..
Sekarang jadi lebih berfikir semoga Allah beri kemudahan ikhtiar saya bagaimana ingin menambah keuangan keluarga tanpa meninggalkan anak anak dengan berjualan makanan dari rumah. Tidak ingin mengkhawatirkan rejeki yang sudah Allah tentukan tetapi tidak ingin hanya dengan pasrah dan menunggu.
Semoga rejeki kami jadi makin bertambah dengan kehadiran putra kami ketiga. Banyak sekali hikmah berharga dari perjalanan hamil ketiga ini. Dan ketika kita mendekat ke Allah jangan pernah ragu janji Allah dengan pertolongan demi pertolonganNya ketika hanya Allah tempat kita bergantung.

Bahkan Allah mengabulkan melebihi dari yang saya panjatkan. Alhamdulillah jauhhh dari sebelum hamil setiap berdoa selalu mohon bis amempunyai anak laki2 uang ketiga. Bukan ut pelengkap seperti keinginan orang pada umumnya tetapi lebih berharap ada nambah sosok laki2 soleh yang melindungi ikut bertanggingjawab kelak terhadap kakak2 perempuannya dan ibunya selain seorang ayah.eh Allah kabulkan...

Memanjatkan doa agar dicukupkann dicukupkan uang belanja yang pas pasan setelah nambah anak. Eh Allah benerann menunjukan rejeki baby nya sejak begitu lahir adaa saja rejeki yang mengalir dan tidak saya sangka2 sebelumnya.
Semoga seperti begitu terus yaa. Ketika diberi ujian kesusahan dan masalah berusaha sabarr dan sholat sebagai penolongnya. Dan ketika diberi kemudahan rejeki selalu banyak2 bersyukur. Alhamdulillah ya robbi. Aku bahagiya ketika bisa semakin dekat dan percaya dengan pertolongan-MU. Dan inilah kisah do'a do'a yang dikabulkan.


Baca juga kisah yang lainnya KISAH DO'A DO'A YANG DIKABULKAN Bag.7

Postingan terkait:

Comments
0 Comments
close
==[ Click Here 1X ] [ Close ]==
close
Banner iklan disini