Bismillah
Ikut berbagi cerita.
Tahun 1995 saya lulus SMA, saya ingin sekali kuliah, tetapi orang tua saya hanya akan membiayai kuliah jika saya kuliah di perguruan tinggi negeri. Untuk itu setelah lulus saya mengikuti tes UMPTN dengan harapan bisa memenuhi harapan orang tua. Tetapi saya tidak lolos tes UMPTN tersebut.
Kesempatan kedua, tahun 1996 saya mengikuti tes UMPTN lagi. Malam sebelum tes saya sholat tahajud (sholat tahajud saya yang pertama kali). Saya berdoa memohon pada Allah jika saya ingin sekali kuliah. Keesokan harinya berangkat lah saya ke lokasi tes dalam keadaan sehat dan semangat. Ketika pada saat mengerjakan soal tiba-tiba saja kepala saya terasa berat pandangan saya gelap seperti mau pingsan. Lalu saya coba menenangkan diri, berhenti berpikir. Perlahan kondisi saya mulai membaik lagi. Lalu saya coba berpikir kembali untuk mengerjakan soal, tapi ternyata kepala saya kembali terasa gelap seperti mau pingsan. Hal seperti itu saya ulangi sampai tiga kali dan selalu kembali seperti mau pingsan. Akhirnya saya pasrah. Saya mengerjakan soal tanpa dipikir, hanya kira-kira saja. Saya benar-benar pasrah dan menyerahkan semuanya pada Allah. Selama menunggu pengumuman saya tetap selalu berdoa agar bisa kuliah.
Ketika pengumuman UMPTN tiba saya tidak semangat untuk membeli koran untuk mengetahui hasil pengumuman UMPTN. Tiba-tiba saja tetangga ke rumah memberitahu saya kalau nama saya ada di daftar pengumuman yang lolos UMPTN. Saya langsung membeli koran dan mencari nama saya. Alhamdulillah ternyata benar nama saya ada. Senangnya bukan main. Bagi saya ini adalah jawaban doa saya dari Allah. Tentunya doa juga harus diiringi dengan usaha. Akhir saya bisa kuliah di Perguruan tinggi Negeri. Alhamdulillah. Dan inilah kisah do'a do'a yang dikabulkan.
Ikut berbagi cerita.
Tahun 1995 saya lulus SMA, saya ingin sekali kuliah, tetapi orang tua saya hanya akan membiayai kuliah jika saya kuliah di perguruan tinggi negeri. Untuk itu setelah lulus saya mengikuti tes UMPTN dengan harapan bisa memenuhi harapan orang tua. Tetapi saya tidak lolos tes UMPTN tersebut.
Kesempatan kedua, tahun 1996 saya mengikuti tes UMPTN lagi. Malam sebelum tes saya sholat tahajud (sholat tahajud saya yang pertama kali). Saya berdoa memohon pada Allah jika saya ingin sekali kuliah. Keesokan harinya berangkat lah saya ke lokasi tes dalam keadaan sehat dan semangat. Ketika pada saat mengerjakan soal tiba-tiba saja kepala saya terasa berat pandangan saya gelap seperti mau pingsan. Lalu saya coba menenangkan diri, berhenti berpikir. Perlahan kondisi saya mulai membaik lagi. Lalu saya coba berpikir kembali untuk mengerjakan soal, tapi ternyata kepala saya kembali terasa gelap seperti mau pingsan. Hal seperti itu saya ulangi sampai tiga kali dan selalu kembali seperti mau pingsan. Akhirnya saya pasrah. Saya mengerjakan soal tanpa dipikir, hanya kira-kira saja. Saya benar-benar pasrah dan menyerahkan semuanya pada Allah. Selama menunggu pengumuman saya tetap selalu berdoa agar bisa kuliah.
Ketika pengumuman UMPTN tiba saya tidak semangat untuk membeli koran untuk mengetahui hasil pengumuman UMPTN. Tiba-tiba saja tetangga ke rumah memberitahu saya kalau nama saya ada di daftar pengumuman yang lolos UMPTN. Saya langsung membeli koran dan mencari nama saya. Alhamdulillah ternyata benar nama saya ada. Senangnya bukan main. Bagi saya ini adalah jawaban doa saya dari Allah. Tentunya doa juga harus diiringi dengan usaha. Akhir saya bisa kuliah di Perguruan tinggi Negeri. Alhamdulillah. Dan inilah kisah do'a do'a yang dikabulkan.
Bismillahirrahmanirrahim,
Izinkan saya untuk membagikan secuil kisah hidup, semoga yang membaca dapat memetik pelajaran dan semakin yakin bahwa pertolongan Allah itu NYATA.
Kejadiannya dua tahun yang lalu, saat itu saya sedang menempuh studi s2 saya di China. Saat disemester akhir saya galau sekali, tesis saya belum juga selesai, Padahal saat itu sudah mendekati deadline untuk pengumpulan syarat kelulusan. Saya terkendala masalah publikasi. Kami diharuskan untuk publikasi satu jurnal ilmiah di tingkat Internasional sebagai prasyarat kelulusan. Saya sudah berusaha mengirimkan ke berbagai jurnal ilmiah, tapi belum juga ada tanggapan dan sebagian ditolak. Saya sudah melakukan perbagai cara, saat itu saya di Lab hingga tengah malam, pulang dari Lab masih lanjut mengerjakan tugas. Saya lakukan itu hampir setahun hingga hampir saja merasa putus asa. Bagaimana tidak, semua teman seLab yang seangkatan sudah lulus. Dan hampir tiap hari Profesor saya menanyakan progress penelitian saya.
Saat itu sudah libur musim dingin. Semua orang pulang kampung, dan saya memilih tetap bekerja di Lab. Saat itu buntu sekali, saya telpon Ibu saya minta doanya. Semua uang saya di atm saya kirim ke Ibu saya, saya berikan ke Ibu dan minta tolong sisanya untuk disedekahkan ke anak yatim. Setiap malam saya sholat tahajud, istighfar dosa2 saya, jadi sering skype ke Ibu, bahkan hari jumat menyempatkan ke mesjid untuk pengajian bersama muslim setempat.
Setelah beberapa waktu korespondensi,Alhamdulillah akhirnya jurnal saya lolos di salah satu penerbit. Ya Allah, saat itu kaki saya lemas saat menerima emailnya. Langsung sujud syukur saat itu juga. Allahu Akbar, kuasa Allah. Hal ini kecill untuk Allah. Percaya lah gak ada yang gak mungkin jika Allah sudah berkehendak. Ya Allah, sampai gak mampu berkata2. Buat teman2 yang sedang berhijrah, Percayalah pertolongan Allah itu dekat, jangan takut untuk meminta hanya karna kita banyak dosa. Bertaubat dan istigfar, doa jangan pernah putus, dan jangan lupa minta restu orangtua, Insya Allah ada jalan keluar terbaik.
Izinkan saya untuk membagikan secuil kisah hidup, semoga yang membaca dapat memetik pelajaran dan semakin yakin bahwa pertolongan Allah itu NYATA.
Kejadiannya dua tahun yang lalu, saat itu saya sedang menempuh studi s2 saya di China. Saat disemester akhir saya galau sekali, tesis saya belum juga selesai, Padahal saat itu sudah mendekati deadline untuk pengumpulan syarat kelulusan. Saya terkendala masalah publikasi. Kami diharuskan untuk publikasi satu jurnal ilmiah di tingkat Internasional sebagai prasyarat kelulusan. Saya sudah berusaha mengirimkan ke berbagai jurnal ilmiah, tapi belum juga ada tanggapan dan sebagian ditolak. Saya sudah melakukan perbagai cara, saat itu saya di Lab hingga tengah malam, pulang dari Lab masih lanjut mengerjakan tugas. Saya lakukan itu hampir setahun hingga hampir saja merasa putus asa. Bagaimana tidak, semua teman seLab yang seangkatan sudah lulus. Dan hampir tiap hari Profesor saya menanyakan progress penelitian saya.
Saat itu sudah libur musim dingin. Semua orang pulang kampung, dan saya memilih tetap bekerja di Lab. Saat itu buntu sekali, saya telpon Ibu saya minta doanya. Semua uang saya di atm saya kirim ke Ibu saya, saya berikan ke Ibu dan minta tolong sisanya untuk disedekahkan ke anak yatim. Setiap malam saya sholat tahajud, istighfar dosa2 saya, jadi sering skype ke Ibu, bahkan hari jumat menyempatkan ke mesjid untuk pengajian bersama muslim setempat.
Setelah beberapa waktu korespondensi,Alhamdulillah akhirnya jurnal saya lolos di salah satu penerbit. Ya Allah, saat itu kaki saya lemas saat menerima emailnya. Langsung sujud syukur saat itu juga. Allahu Akbar, kuasa Allah. Hal ini kecill untuk Allah. Percaya lah gak ada yang gak mungkin jika Allah sudah berkehendak. Ya Allah, sampai gak mampu berkata2. Buat teman2 yang sedang berhijrah, Percayalah pertolongan Allah itu dekat, jangan takut untuk meminta hanya karna kita banyak dosa. Bertaubat dan istigfar, doa jangan pernah putus, dan jangan lupa minta restu orangtua, Insya Allah ada jalan keluar terbaik.
Bismillah akan saya share cerita
saya sedikit
Tepatnya saat kami sekeluarga kolaps dari pekerjaan, terpaksa kami harus berjuang memenuhi kebutuhan sehari-hari mulai makan kebutuhan sekolah dan belum lagi biaya sewa kontrakan rumah. Suatu ketika kami sekeluarga sudah tak memiliki uang walaupun hanya untuk sekedar membeli lauk untuk dimakan sekeluarga. Akhirnya kami memutuskan untuk berhutang di tetangga sebelah, setelah kami mendapatkan uang hutangan itu kami berncana untuk membeli lauk, eh usut punya usut tetangga kami yg lainnya datang ke rumah dan bercerita kalau anaknya lagi menderita sakit sejak 2 hari yg lalu dan tak kunjung sembuh krn tak punya biaya hanya untuk berobat ke dokter. Ibu saya langsung minta ijin kepada kami sekeluarga agar uang hasil hutangan itu di buat berobat anak tetangga tersebut. Waahhh, makan apa ini kami??? Sempat terlintas di pikiran saya, namun dengan rasa kasihan dan ketulusan ibu kami, akhirnya kami ikut membantu tetangga kami yg anaknya sakit tersebut. Kenapa kok tetangga saya itu minta tolong ke keluarga kami? Bukan malah ke tetangga yg lain yg memiliki kemampuan lebih? Kami pun tak mengetahui dan mempermasalahkan hal itu.
Pertanyaannya, apakah kami sekeluarga tidak makan? Setelah memberi bantuan kepada tetangga tersebut. Jawabannya, sungguh luar biasa nikmat yg Allah berikan. Saat berobat ke rumah sakit ibu saya bertemu dengan sahabat karip sewaktu di sekolah, lantas biaya berobat tetangga saya pun dibebaskan atau di GRATIS kan. Jadi uangnya bisa buat makan ehhhmmm. Namun ga hanya itu saja, kami sekeluarga di undang makan bersama keluarga sahabat ibu saya tersebut. Alhamdulillah nya ibu saya ditawari menjadi kader kesehatan di kecamatan kami. Dijawablah "iya siap" oleh ibu saya krn ibu yg punya hobi membantu orang lain padahal kami sendiri bukan orang yg kuat dalam segi keuangan.
ALHAMDULILLAH, sampai sekarang rejeki yg bermula dari uang hutangan sampai mendapat pekerjaan yg tak disangka dapat menghidupi anak2nya. Dan yg tidak kalah penting ibu saya semakin giat membantu mereka yg kekurangan perhatian di kesehatan di wilayah kecamatan bahkan kabupaten.
Pesan saya jangan pernah menilai kebaikan yg pernah kita lakukan, Allah maha besar dan Allah adalah sutradara yg ciamik
Tepatnya saat kami sekeluarga kolaps dari pekerjaan, terpaksa kami harus berjuang memenuhi kebutuhan sehari-hari mulai makan kebutuhan sekolah dan belum lagi biaya sewa kontrakan rumah. Suatu ketika kami sekeluarga sudah tak memiliki uang walaupun hanya untuk sekedar membeli lauk untuk dimakan sekeluarga. Akhirnya kami memutuskan untuk berhutang di tetangga sebelah, setelah kami mendapatkan uang hutangan itu kami berncana untuk membeli lauk, eh usut punya usut tetangga kami yg lainnya datang ke rumah dan bercerita kalau anaknya lagi menderita sakit sejak 2 hari yg lalu dan tak kunjung sembuh krn tak punya biaya hanya untuk berobat ke dokter. Ibu saya langsung minta ijin kepada kami sekeluarga agar uang hasil hutangan itu di buat berobat anak tetangga tersebut. Waahhh, makan apa ini kami??? Sempat terlintas di pikiran saya, namun dengan rasa kasihan dan ketulusan ibu kami, akhirnya kami ikut membantu tetangga kami yg anaknya sakit tersebut. Kenapa kok tetangga saya itu minta tolong ke keluarga kami? Bukan malah ke tetangga yg lain yg memiliki kemampuan lebih? Kami pun tak mengetahui dan mempermasalahkan hal itu.
Pertanyaannya, apakah kami sekeluarga tidak makan? Setelah memberi bantuan kepada tetangga tersebut. Jawabannya, sungguh luar biasa nikmat yg Allah berikan. Saat berobat ke rumah sakit ibu saya bertemu dengan sahabat karip sewaktu di sekolah, lantas biaya berobat tetangga saya pun dibebaskan atau di GRATIS kan. Jadi uangnya bisa buat makan ehhhmmm. Namun ga hanya itu saja, kami sekeluarga di undang makan bersama keluarga sahabat ibu saya tersebut. Alhamdulillah nya ibu saya ditawari menjadi kader kesehatan di kecamatan kami. Dijawablah "iya siap" oleh ibu saya krn ibu yg punya hobi membantu orang lain padahal kami sendiri bukan orang yg kuat dalam segi keuangan.
ALHAMDULILLAH, sampai sekarang rejeki yg bermula dari uang hutangan sampai mendapat pekerjaan yg tak disangka dapat menghidupi anak2nya. Dan yg tidak kalah penting ibu saya semakin giat membantu mereka yg kekurangan perhatian di kesehatan di wilayah kecamatan bahkan kabupaten.
Pesan saya jangan pernah menilai kebaikan yg pernah kita lakukan, Allah maha besar dan Allah adalah sutradara yg ciamik
Juni 2007 pulg kantr mbilku nabrak
org n korban meninggal. Esokny aku djemput polisi n dbwa k polsek utk dpriksa n
mlamny lgsg dtahan d polres. 2bl dsna pindh k LP. Aku jd napi dg ancaman
hukuman maks 15th penjara. Dlm msa sidang jaksa n pengacaraku menganjurkan utk
melobi hakim tp entah knapa aku wkt it g s7. Slama d LP aku mulai tahajud,
dhuha, puasa, baca Qur'an yg slama ini jarang kulakukn. Dlm doa aku mnta agr
Alloh membrikan hukuman yg ringan. 8x sidang hakim pun memutuskn, aku dhukum
9bl, y hnya 9bl, tnpa nego dg siapa pun hny dg Alloh. Itulah hebatny kkuatan
doa, itu cra Alloh agar aku lbih dkat pdaNYA sbg bntuk syg Dia pda hamba-NYA...
Teringat waktu itu tahun 2014 saat
aku hamil anak ke2,kebetulan hpl juli Alhamdulillah yang waktu itu ramadhan
tepat pada bulan juli,
Dari pengalaman hamil anak pertama yang Alhamdulillah di kasih Allah putri yang cantik,
Anak.pertamaku lahit prematur ntah tak tahu penyebab nya,memang banyak faktor yang mempengaruhi mungkin kepikiran hamil ditinggal suami kerja di jogja sedangkan mahmud lain hamil.ditunggi suami,dan karena memang pengantin baru yang masih serba terbatas,walaupun masih ikut orang tua tapi suami berpegang teguh harus bisa mandiri,,mungkin karena banyak pikiran dan hampir tidak pernah minum susu khusus bumil,,,tapi hanya Allah tahu apa yang terbaik buat hambanya anak pertama lahir prematur dengan berat 1800 di rumah sakit,tidak tahu kenapa tumbuh kembangnya pun ikut terhambat
Anaku bisa jalan umur 2 th,Alhamdulillah Ya Allah anaku bisa jalan,karena ada tetangga yang anaknya lahir prematur smpai umur 5th belum bisa berjalan
Dan dimomentum hamil ke 2 ketika itu aku percaya akan kekuatan doa apalagi di bulan yang penuh rahmat,
Dari hamil muda sampai mau lahir doa yang selalu aku pnjatkan yaitu
"Ya Allah semoga anaku lahir normal sehat dan saat lahir semoga tidak mngganggu orang2 beribadah di bulan ramadhan ini."
Doa itu selalu saya ulang setiap sholat dan Alhamdulillah Allahu Akbar doaku terkabul lahirlah anaknke 2 ku laki laki yang lahir normal sehat dan doaku terkabul dia lahir pukul 03.15,,yang Alhmdulillah keluarga sedang tidak berbuka,shalat maghrib ataupun tarawih tapi tepat pas jam mau sahur,suami pulang mambawa berita gembira ini kepada keluarga,,, Alhamdulillah ya Allah Engkau kabulkan doa hamba. Tiada kekuatan selain doa kepada Allah.
Dan inilah kisah do'a do'a yang dikabulkan.
Baca juga kisah yang lainnya KISAH DO'A DO'A YANG DIKABULKAN Bag.14
Dari pengalaman hamil anak pertama yang Alhamdulillah di kasih Allah putri yang cantik,
Anak.pertamaku lahit prematur ntah tak tahu penyebab nya,memang banyak faktor yang mempengaruhi mungkin kepikiran hamil ditinggal suami kerja di jogja sedangkan mahmud lain hamil.ditunggi suami,dan karena memang pengantin baru yang masih serba terbatas,walaupun masih ikut orang tua tapi suami berpegang teguh harus bisa mandiri,,mungkin karena banyak pikiran dan hampir tidak pernah minum susu khusus bumil,,,tapi hanya Allah tahu apa yang terbaik buat hambanya anak pertama lahir prematur dengan berat 1800 di rumah sakit,tidak tahu kenapa tumbuh kembangnya pun ikut terhambat
Anaku bisa jalan umur 2 th,Alhamdulillah Ya Allah anaku bisa jalan,karena ada tetangga yang anaknya lahir prematur smpai umur 5th belum bisa berjalan
Dan dimomentum hamil ke 2 ketika itu aku percaya akan kekuatan doa apalagi di bulan yang penuh rahmat,
Dari hamil muda sampai mau lahir doa yang selalu aku pnjatkan yaitu
"Ya Allah semoga anaku lahir normal sehat dan saat lahir semoga tidak mngganggu orang2 beribadah di bulan ramadhan ini."
Doa itu selalu saya ulang setiap sholat dan Alhamdulillah Allahu Akbar doaku terkabul lahirlah anaknke 2 ku laki laki yang lahir normal sehat dan doaku terkabul dia lahir pukul 03.15,,yang Alhmdulillah keluarga sedang tidak berbuka,shalat maghrib ataupun tarawih tapi tepat pas jam mau sahur,suami pulang mambawa berita gembira ini kepada keluarga,,, Alhamdulillah ya Allah Engkau kabulkan doa hamba. Tiada kekuatan selain doa kepada Allah.
Dan inilah kisah do'a do'a yang dikabulkan.
Baca juga kisah yang lainnya KISAH DO'A DO'A YANG DIKABULKAN Bag.14